Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Tonggak Sejarah Nusantara dari Pedalaman Mahakam

Gambar
Prasasti Yupa I aka Mulawarman I (D2 a) Sungai Mahakam adalah sungai besar yang berhulu di lima pegunungan, yaitu Pegunungan Kapuas Hulu, Kapuas Hilir, Schwaner, Muller, dan Iban. Sejak masa lampau sungai ini telah memiliki peran penting sebagai jalur lalu lintas dari hulu ke hilir, begitu pun sebaliknya. Di Desa Brubus, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur telah ditemukan tujuh buah tiang batu yang mana pada ketujuhnya dipahatkan prasasti dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Ketujuhnya menjadi catatan penting tonggak awal zaman aksara di Indonesia. Ketujuh prasasti pada tiang batu inilah yang dikenal dengan sebutan “Yupa”. Disebut demikian sesuai dengan penyebutan yang tercantum dalam beberapa isi prasasti. Penamaan Prasasti Muara Kaman didasarkan pada tempat ditemukannya ketujuh tiang batu tersebut, yaitu di daerah Muara Kaman. Disebut pula dengan Prasasti Mulawarkan disebabkan karena prasasti ini dikeluarkan di masa p...

[FOTO] Sinau Aksara & Bedah Prasasti, Museum Nasional

Gambar
Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) pada hari Minggu, 18 Maret 2018 telah sukses menyelenggarakan “Sinau Aksara & Bedah Prasasti” sesi pertama dengan materi Aksara Pallawa. Museum Nasional menjadi tempat penyelenggaraan karena memiliki berbagai prasasti bersejarah yang menggunakan huruf Pallawa. Para peserta mula-mula mengikuti pengenalan huruf Pallawa. Selanjutnya para peserta diajak untuk melihat dan mempelajari langsung tulisan dalam huruf Pallawa yang ada pada beberapa prasasti. Tidak ketinggalan juga para peserta juga dilatih untuk menuliskan nama sendiri dengan menggunakan huruf Pallawa dengan baik dan benar. Peserta yang datang berasal dari berbagai komunitas, akademisi dan lain-lain. Salah satu yang menarik adalah selama acara berlangsung, para peserta mendapatkan suguhan snack dan minuman tradisional. Jagung, ubi, kacang tanah dan singkong rebus lengkap dengan minuman sari dan susu jahe disajikan di meja yang telah disediakan. Di akhir acara...

Ayo Berbelanja ke Pasar Tradisional!

Gambar
Salah satu pasar tradisional di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Seminggu yang lalu, ibu saya mengajak saya pergi ke sebuah pasar tradisional di Pamulang, Tangerang Selatan. Ada beberapa bahan makanan yang ingin dibeli seperti sayur-mayur, tempe, bakso dan lain-lain. Letak pasarnya memang tidak jauh, dengan mengendarai sepeda motor hingga beberapa ratus meter, tempat yang dituju dapat dicapai. Memang, sudah menjadi tradisi bagi kaum ibu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional. Meskipun bukan pengalaman pertama, saya tetap antusias memperhatikan situasi dan kegiatan jual-beli yang ada di pasar tradisional. Keberadaan pasar tradisional sudah beriringan bersama sejarah perjalanan manusia. Dalam setiap peradaban, kegiatan perekonomian pun turut berkembang. Setiap manusia dalam peradaban itu membutuhkan apa saja yang berguna dalam hidupnya. Sandang, papan dan pangan menjadi kebutuhan penting manusia sejak ratusan tahun dan selebihnya. Berawal dari tu...