Ayo Berbelanja ke Pasar Tradisional!
Salah satu pasar tradisional di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
Seminggu yang lalu, ibu saya mengajak saya pergi ke sebuah
pasar tradisional di Pamulang, Tangerang Selatan. Ada beberapa bahan makanan
yang ingin dibeli seperti sayur-mayur, tempe, bakso dan lain-lain. Letak
pasarnya memang tidak jauh, dengan mengendarai sepeda motor hingga beberapa
ratus meter, tempat yang dituju dapat dicapai. Memang, sudah menjadi tradisi
bagi kaum ibu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional. Meskipun
bukan pengalaman pertama, saya tetap antusias memperhatikan situasi dan
kegiatan jual-beli yang ada di pasar tradisional.
Keberadaan pasar tradisional sudah beriringan bersama sejarah
perjalanan manusia. Dalam setiap peradaban, kegiatan perekonomian pun turut
berkembang. Setiap manusia dalam peradaban itu membutuhkan apa saja yang
berguna dalam hidupnya. Sandang, papan dan pangan menjadi kebutuhan penting
manusia sejak ratusan tahun dan selebihnya. Berawal dari tukar menukar yang
kemudian meningkat menjadi kegiatan jual beli setelah hadirnya mata uang atau
alat tukar lainnya. Dari kegiatan jual-beli ini, hubungan saling membutuhkan
antara penyedia barang dengan yang membutuhkan barang timbul. Pasar menjadi
jawaban tempat untuk berlangsungnya hubungan tersebut.
Berbagai kebutuhan sehari-hari dapat kita beli di pasar tradisional
Di Indonesia sendiri, pasar tradisional sudah ada sejak zaman
kerajaan-kerajaan kuno. Meskipun temuan berupa situs pasar tradisional belum
ditemukan, namun dipercaya masyarakat sudah mengenal adanya pasar sebagai
tempat melangsungkan kegiatan jual-beli. Dapat diperkirakan bahwa keberadaan
pasar-pasar tradisional tersebut hanya membutuhkan bahan bangunan seperti kayu
yang dapat rusak oleh perubahan waktu. Seiring berjalan waktu pula keberadaan
pasar tradisional mendapat pesaing dengan berdirinya berbagai pasar modern di
berbagai kota. Meskipun kehadiran pasar modern seperti menjamur, namun
eksistensi pasar tradisional tetap bertahan terutama di desa-desa.
Dikutip dari Wikipedia, yang dimaksud dengan pasar
tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan
adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung. Biasanya ada proses
tawar-menawar. Bangunan pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola
pasar. Berbeda dengan masa-masa sebelumnya, di era modern ini pasar tradisional
biasanya tidak hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan
(buah, sayur-sayuran, telur, daging, ikan), jasa, bahan kain, dan pakaian, namun
juga terdapat toko barang elektronik. Jajanan seperti onde-onde, cucur, lapis
dan semacamnya juga dapat ditemukan di pasar tradisional. Bahkan penjual bubur,
ketupat sayur dan aneka sarapan juga ada.
Hewan peliharaan lucu seperti kelinci juga ada di pasar tradisional
Dibandingkan dengan pasar modern yang memiliki kelebihan
seperti kebersihan yang terjamin dan kenyamanan dalam berbelanja, pasar
tradisional tetap menjadi tujuan penting masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pasar tradisional adalah urat nadi perekonomian rakyat. Sebuah
kalimat yang saya baca dari sebuah iklan di stasiun televisi ini ternyata ada
benarnya. Dengan adanya pasar tradisional, para pedagang kecil yang menggelar
dagangannya dapat terbantu dengan banyak orang yang berbelanja di sana.
Meskipun harus melalui proses tawar menawar, para pedagang tetap senang
menyambut para pembeli yang datang ke kiosnya. Para pembeli sendiri merasa
senang karena bisa menawar harga barang kebutuhan. Singkatnya, dengan
berbelanja ke pasar tradisional kita juga telah membantu para pedagang tersebut
memperbaiki taraf kehidupannya dengan jalan mencari rezeki yang halal berupa
kegiatan perdagangan.
Harga yang relatif lebih murah dari pasar modern juga menjadi
daya tarik para pembeli. Umumnya harga yang dipasang para pedagang di pasar
tradisional tetap bersahabat dengan isi dompet, terlebih bagi mereka yang
berbelanja kebutuhan sehari-hari di ‘tanggal tua’ dan belum banyak uang yang
dipegang. Tidak perlu canggung apalagi takut menawar harga barang kebutuhan
yang akan dibeli, para penjual tidak keberatan apabila kita menawar dengan
harga yang lebih murah. Hal ini tidak akan bisa dilakukan di pasar modern yang
jelas tidak mengenal sistem tawar-menawar dalam kegiatan jual-beli.
Aneka sayuran segar dapat kita temukan di pasar tradisional terutama di pagi hari
Untuk mendapatkan buah, sayur dan ikan segar, pasar
tradisional juga jawabannya. Tidak seperti pasar modern di mana kebutuhan pokok
yang sama tetap segar karena berada dalam proses penyimpanan, kesegaran bahan
pokok tadi dikarenakan semuanya datang saat pagi buta. Pagi hari adalah saat
yang tepat untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok yang masih segar. Karena itu
diutamakan untuk datang di pagi hari jika kita ingin mendapatkan bahan makanan
yang masih segar. Jika terlambat sedikit, tentu kita akan keduluan oleh para
pembeli lain. Bahkan tidak jarang para pedagang menyetok ulang ikan, buah,
daging dan sayurnya karena diserbu pembeli sejak pagi hari.
Mengobrol dengan pedagang sambil memilih bahan kebutuhan dan
tawar-menawar juga bisa dilakukan. Adalah hal yang wajar di pasar tradisional
jika penjual dan pembeli mengakrabkan diri dengan obrolan. Biasanya tema
obrolan berupa obrolan yang ringan dan menyenangkan. Anda tidak perlu takut
mendengar obrolan tidak berfaedah seperti gosip apalagi membicarakan aib orang
lain. Dari pengalaman saya sendiri, obrolan tidak berfaedah sangat jarang saya
temukan di pasar tradisional.
Mengobrol dengan penjual maupun sesama pembeli juga boleh
Tidak ada aturan berpakaian formal untuk berbelanja ke pasar
tradisional. Kita tidak perlu repot memakai sepatu, kemeja, celana bahan
panjang apalagi jas setelan untuk datang ke sana. Tidak akan ada yang melarang
apalagi memarahi kita jika berpakaian sederhana. Semua orang di pasar
tradisional baik penjual maupun pembeli lebih senang berpakaian biasa saja.
Memang keadaan pasar tradisional adakalanya kumuh bahkan
terkesan kotor bagi mereka yang tidak biasa berbelanja ke sana. Hal ini
sebenarnya tanggung jawab bersama untuk mengelola pasar tradisional agar
kebersihan dan kenyamanannya dapat terwujud dan terjamin. Pengelolaan pasar
yang baik dan sejalan dengan aturan mengenai lingkungan akan menarik minat
banyak orang untuk berbelanja ke pasar tradisional.
Menarik artikelnya..
BalasHapusTerima kasih...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus