Talkshow "Kopikan Museum Tekstil" Bersama Duo Edy





Kopi memiliki jejak sejarah yang panjang di Nusantara. Dari gudang-gudang milik VOC di Batavia, kopi menjadi salah satu komoditas penting. Orang Eropa pun mulai mengenal kopi sebagai minuman penuh kenikmatan. Di masa kini, gaya hidup modern menjadikan kopi sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Di mana saja akan mudah ditemui kafe atau coffee shop di tempat-tempat strategis bahkan warung kopi di tengah pemukiman padat. Berangkat dari sini, Disparbud (Dinas Pariwisata dan Budaya) DKI Jakarta melihat adanya cara baru agar pengunjung museum bisa menikmati pengalaman berbeda. Tentu saja, minum kopi di sela-sela kunjungan ke museum di gerai khusus.




Melihat minat masyarakat yang belum tinggi akan museum, Disparbud DKI Jakarta berusaha mewujudkan terobosan baru. Istilah “Kopikan Museum” digunakan untuk kemudian disosialisasikan melalui Talkshow “Kopikan Museum Tekstil” yang digelar di Museum Tekstil, Rabu 7 Agustus 2019. Bersama dengan Edy Panggabean (Ketua Pembina Masyarakat Kopi Indonesia), Edy Junaedi selaku Kadisparbud DKI Jakarta memulai langkah ini Kopikan Museum tersebut bukan sebagai daya tarik museum, namun menjadi salah satu solusi melengkapi fasilitas penunjang yang memang ditujukan pada masyarakat yang datang apabila mereka ingin duduk dan melepas lelah sambil minum kopi.

Diharapkan agar mereka (para pengunjung) menikmati hal yang berbeda ketika seorang diri maupun bersama-sama teman atau keluarga mendatangi museum. Selain manfaat edukasi dari museum, mereka juga akan mendapatkan inspirasi dari secangkir kopi. Harapan ini sesuai dengan jargo yang diusung, yaitu “Dengan kopi kita terinspirasi, ke museum kita teredukasi”.
 

Talkshow “Kopikan Museum Tekstil” sekaligus pembukaan gerai kopi bersama Masyarakat Kopi Indonesia ini adalah yang kedua setelah sebelumnya yang pertama diresmikan di Museum Sejarah Jakarta. Acara ini dihadiri pula oleh beberapa tokoh penting seperti Muhammad Sartono (Ketua Sahabat Budaya Indonesia), Esti Utami (Kepala UP Museum Seni), Soni Nizar (Kepala UP Museum Kebaharian), Ibu Linda (Kepala Pusat Konservasi Cagar Budaya), Rus Suharto (Kasudinparbud Jakarta Utara), Toni Bako (Kabid Industri Pariwisata Disparbud DKI Jakarta), Karnedi (Kabid Nilai Budaya dan Sejarah Disparbud DKI Jakarta) dan lainnya.













































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Insan Permuseuman Ingin "Mengeluh" Tentang Program MBG (Makan Bergizi Gratis)

Tonggak Sejarah Nusantara dari Pedalaman Mahakam

Tentang Fajar