Ayo, Kunjungi Museum Maritim Indonesia!

Gedung Museum Maritim Indonesia di Tanjung Priok


Sekilas Tentang Museum Maritim Indonesia

Banyak orang yang belum tahu kalau Indonesia punya museum tentang kemaritiman. Yang dimaksud adalah Museum Maritim Indonesia (selanjutnya dapat disingkat menjadi MMI). Hal itu dimaklumi karena beberapa waktu lalu baru dilakukan soft launching dengan mengundang beberapa perwakilan dari komunitas pengggiat sejarah dan budaya serta instansi terkait saja. Museum ini berdiri di Tanjung Priok dengan memanfaatkan bangunan bersejarah di wilayah PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), tepatnya di Jl. Pasoso No 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tidak sulit untuk bisa mencapai lokasi, selain karena lokasinya strategis tentunya sudah ada di Google Maps. Dengan mengetik keyword ‘Museum Maritim Indonesia’, kita akan diarahkan ke lokasi yang tadi disebutkan.

Pada masa Hindia Belanda, bangunan bergaya International Style yang kini menjadi MMI adalah kantor pengelola pelabuhan yang dibangun pada awal abad ke-20. Bangunan dengan menara pemantau ini bagian depannya menghadap tepat ke arah Teluk Jakarta. Sehingga jika kita berdiri di menara tersebut, kita bisa leluasa melihat aktivitas pelabuhan dengan hamparan air laut sejauh mata memandang.

Tujuan pendirian museum ini adalah untuk melestarikan budaya, sejarah, cerita, dan bukti kejayaan bahari dari masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Selain itu MMI juga menyediakan fasilitas pertemuan dan media pembelajaran dunia maritim kepelabuhan dan pelayaran di Indonesia. Pemanfaatan dan pelestarian arsitektur bersejarah ini juga dimaksudkan sebagai momentum dan motivasi untuk membangkitkan kejayaan dunia maritim, pelayaran dan kepelabuhan Indonesia.

Perlu diketahui juga bahwa MMI bukan sekadar sebagai tempat menyimpan informasi konvensional, tetapi juga dipersiapkan untuk mendukung implementasi digital port IPC. Nantinya, museum ini akan difungsikan sebagai pusat pengumpulan informasi strategis kemaritiman yang ada di Indonesia dalam bentuk kumpulan informasi digital sebagai Big Data dan Knowledge Management Center terlengkap, terdepan dan terpercaya.


Koleksi

Selain benda-benda yang terkait dengan sejarah perkembangan Pelabuhan Tanjung Priok, ada juga berbagai koleksi sebagai berikut:
  • Patung Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja;
  • Foto pelabuhan dan kelautan dari tahun 1850 – 2018;
  • Video dokumenter tentang kelautan dan dermaga;
  • Miniatur kapal tradisional dan modern;
  • Miniatur Crane dan Peralatan Pelabuhan;
  • Diorama suasana pelabuhan;
  • Photo booth;
  • Display infografis sejarah pelabuhan di Indonesia dan Dunia;
  • Dislay 3D bola dunia yang menggambarkan jalur laut, pelabuhan, deklarasi, dan miniatur kapal-kapal bersejarah;
  • Perangkat keamanan laut;
  • Ruang Simulator kapal tunda;
  • Peta jalur perdagangan Nusantara;
  • Keramik;
  • Maket Pelabuhan Tanjung Priok;
  • Replika Ruang Gudang VOC;
  • Berbagai jenis rempah-rempah;
  • Sampel batubara, kemenyan, kapur barus, tembakau;
  • Replika komoditi buah-buahan;
  • Replika Relief Borobudur yang menggambarkan kapal;
  • Replika artefak gerabah dari Sriwijaya, Majapahit, dan Kapal Teksing;
  • Video Mapping.

Fasilitas
  • Ruang Pameran. Ada 2 jenis ruang pameran, yaitu pameran tetap dan pameran temporer.
  • Tangga dan Lift. Museum menyediakan tangga dan lift untuk memudahkan pengunjung mencapai lantai atas dan menikmati pameran di museum dengan lebih nyaman.
  • Ruang Pertemuan. Ruangan ini berada di lantai dua dan mampu memuat hingga 150 orang.
  • Toilet. Disediakan di setiap sudut ruangan dengan jalur yang mudah diakses.
  • Loker Penitipan Barang. Berada di lantai satu untuk menampung barang bawaan pengunjung.
  • Audiovisual. Ruangan ini berada di lantai dua dan digunakan untuk acara menonton film atau perkuliahan.
  • Toko Souvenir. Berada di lantai satu, menjual berbagai barang terkait pelabuhan dan maritim.
  • Kafe. Tempatnya bernuansa outdoor dan berada di lantai dua, pengunjung bisa membeli makanan dan minuman di sini.
  • Mushola. Untuk pengunjung muslim yang ingin melaksanakan ibadah.
  • Perpustakaan. Letaknya di lantai dua, menyediakan berbagai buku terkait pelabuhan dan maritim.
  • Taman. Berada di belakang gedung, memiliki fasilitas teater dan tempat duduk.
  • Menara Pandang. Menghadap ke laut, di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan seperti aktivitas dermaga.

Untuk berkunjung ke Museum Maritim Indonesia, kita perlu membuat perjanjian melalui email atau telepon. Kunjungan dalam bentuk rombongan dan tiket masuk gratis. Setiap Selasa sampai Jumat buka pukul 09.00 – 16.00 WIB. DI hari Sabtu dan Minggu buka pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB. Hari Senin dan hari libur nasional Museum Maritim Indonesia tutup.


Informasi

Bisa mengakses http://maritimemuseum.id. Atau bisa melalui media sosial di bawah ini:
Facebook     :  Museum Maritim Indonesia
Instagram     :  @museummaritim
Youtube        :  Museum Maritim Indonesia
Telp              :  082124544412
Email            :  info@maritimemuseum.id

Di bawah ini adalah foto-foto kunjungan saya ke Museum Maritim Indonesia sekaligus dalam rangka menghadiri pertemuan MuGaleMon (Museum-Galeri-Monumen) pada hari Jumat, 28 Desember 2018.

















































































Sumber: Booklet Museum Maritim Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Insan Permuseuman Ingin "Mengeluh" Tentang Program MBG (Makan Bergizi Gratis)

Tonggak Sejarah Nusantara dari Pedalaman Mahakam

Tentang Fajar