Novel "Unforgiven": Ketika Rumah Menyimpan Cerita Kelam Masa Lalu

-
Tampilan depan novel "Unforgiven"


Rumah adalah tempat yang nyaman. Tempat kita berteduh dari hujan dan panas. Di rumah pula kita dapat beristirahat dan melepas penat dari rutinitas di dunia luar. Banyak pula orang yang menghabiskan waktu di rumah melakukan berbagai hal yang menyenangkan dan mudah. Namun, pernahkah kamu mendapatkan cerita tentang riwayat rumahmu jika rumah itu sudah berdiri sudah lama sebelum kamu lahir dan tempati? Bagaimana jika di sana menyimpan cerita kelam yang pernah terjadi di masa lalu?

Seperti rumah yang disebut dengan Rumah Hijau dalam novel Unforgiven ini. Rumah Hijau, yang sebelumnya kosong dan dari luar tampak mengesankan angker berubah menjadi kenyataan ketika ada penghuni baru mengisinya. Kaylin dan Rico yang semula tidak begitu memikirkannya mengalami kejadian aneh. Penampakan sosok laki-laki di rumah Rico dan sosok perempuan di rumah Kaylin menyadarkan mereka bahwa rumah hijau yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal bukanlah rumah dengan riwayat yang biasa saja. Ada kisah kelam yang terpendam selama puluhan tahun.





 Tampilan pembuka isi novel dan cover belakang berisi sinopsis mini



Sebuah benang merah yang mereka temukan ternyata mengantar keduanya pada cerita lain tentang hubungan kakek mereka dengan seseorang yang membangun rumah itu, yang juga terhubung dengan si penghuni baru rumah hijau serta kedua sosok astral yang kerap muncul di rumah mereka berdua. Dari sana, mereka mulai mencari serpihan-serpihan lain kisah yang terpendam selama puluhan tahun tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi di Rumah Hijau pada waktu itu. Lalu... siapa sosok astral laki-laki dan perempuan tadi?

Novel “Unforgiven” ini adalah karya lain dari Eve Shi selain “Aku Tahu Kamu Hantu” dan “Lost”. Menurut saya sensasi mendebarkan yang ditawarkan cukup bagus bagi pecinta cerita fiksi bergenre horor. Penggambaran suasana kehidupan sehari-hari terutama ketika kejadian horor terasa kuat sehingga mampu menghidupkan imajinasi, menciptakan visualisasi dari jalan cerita novel ini.

Apa kalian punya pengalaman atau kisah seram tentang rumah sendiri atau orang lain? Kalian boleh bercerita di ruang komentar di bawah ini.

 Novel ini juga dilengkapi kartu penanda bacaan terakhir


Detail
Judul: Unforgiven aka Hantu Rumah Hijau
Penulis: Eve Shi
Ukuran: 13 x 19 cm
Jumlah Halaman: vi + 262 halaman
Cetakan: Cetakan pertama, 2014
Penerbit: GagasMedia, Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Insan Permuseuman Ingin "Mengeluh" Tentang Program MBG (Makan Bergizi Gratis)

-
Gambar
Salah satu ruang tata pamer koleksi MUNASAIN Di era Museologi Baru, keberadaan museum tidak lagi sekadar tempat menyimpan warisan budaya benda dan tak benda. Museum telah menjadi sebuah rumah peradaban, media edukasi dan informasi hingga ruang kegiatan publik Bahkan tidak mustahil lagi jika museum menjadi salah satu acuan bagi pengembangan dan penelitian dalam ruang lingkup yang lebih beragam. Selama tidak bertentangan dengan visi dan misi museum, siapa saja berhak memanfaatkan semua yang tersedia di dalamnya. Termasuk menjadikannya sebagai pertimbangan hingga bagian dari program pemerintah. Di antaranya adalah MBG (Makan Bergizi Gratis).
Baca selengkapnya

Tonggak Sejarah Nusantara dari Pedalaman Mahakam

-
Gambar
Prasasti Yupa I aka Mulawarman I (D2 a) Sungai Mahakam adalah sungai besar yang berhulu di lima pegunungan, yaitu Pegunungan Kapuas Hulu, Kapuas Hilir, Schwaner, Muller, dan Iban. Sejak masa lampau sungai ini telah memiliki peran penting sebagai jalur lalu lintas dari hulu ke hilir, begitu pun sebaliknya. Di Desa Brubus, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur telah ditemukan tujuh buah tiang batu yang mana pada ketujuhnya dipahatkan prasasti dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Ketujuhnya menjadi catatan penting tonggak awal zaman aksara di Indonesia. Ketujuh prasasti pada tiang batu inilah yang dikenal dengan sebutan “Yupa”. Disebut demikian sesuai dengan penyebutan yang tercantum dalam beberapa isi prasasti. Penamaan Prasasti Muara Kaman didasarkan pada tempat ditemukannya ketujuh tiang batu tersebut, yaitu di daerah Muara Kaman. Disebut pula dengan Prasasti Mulawarkan disebabkan karena prasasti ini dikeluarkan di masa p...
Baca selengkapnya

Tentang Fajar

-
Gambar
Halo, selamat datang di blog pribadi saya yang sederhana ini. Cukup sederhana untuk mengekspos tentang apa yang saya lakukan, meskipun tidak semuanya yang saya tampilkan dalam blog ini karena sebagiannya merupakan privasi. Saya menyukai dunia agama, budaya, misteri, dan sejarah. Karena empat hal ini adalah bagian dari hidup saya. Sebagai anak muda introvert multipolar (atau terserah kalian menyebutnya sebagai apa), tidak banyak yang ingin saya lakukan kecuali yang bermanfaat bagi diri saya pribadi dan orang lain. Menghabiskan akhir pekan ke museum, tempat teduh (seperti Kebun Raya Bogor), atau membeli buku bacaan baru yang menyenangkan seperti karya-karya sosok parodi Kakek Sugiono maupun versi aslinya yang aktor film dewasa Jepang yang tersohor itu berbau keempat hal tadi adalah sekian dari berbagai kegiatan yang saya lakukan.
Baca selengkapnya