Menghadiri Audiensi Usulan Proker IKADUMUS Jakarta di Awal Juni
Di awal bulan Juni ini (01/06/2024), saya berkesempatan untuk ikut hadir bersama rekan dan senior di Asosiasi Museum Indonesia Daerah Jakarta “Paramita Jaya” dalam suatu agenda yang dilaksanakan di Museum Bahari, Jakarta Utara. Agenda di sini adalah penerimaan audiensi usulan program kerja dari perwakilan Duta Museum Jakarta 2023 yang menjadi penggerak dari Ikatan Duta Museum Jakarta periode 2023 -2024. Sebagai penerus dari generasi angkatan saya (Duta Museum DKI Jakarta 2019; di sini masih menyandang nama “DKI”), para duta museum terpilih ini memiliki beragam usulan program kerja yang akan mereka laksanakan ke depan.
Sebanyak sembilan orang Duta
Museum Jakarta 2023 hadir dan memaparkan kepada kami, para perwakilan AMIDA
Jakarta “Paramita Jaya”, mengenai satu demi satu program kerja yang telah
disusun dan kemudian dipresentasikan. Program kerja yang diusulkan tersebut
meliputi Museum Goes to School, Car Free Day with Duta Museum, Seminar Museum,
Kompetisi Seni Budaya serta Museum Festival Dalam Rangka Hari Museum Indonesia.
Di samping itu disampaikan juga berbagai kebutuhan mulai dari pelatihan materi
dasar sampai konten kreator museum, dilibatkan dalam agenda yang dilaksanakan
oleh AMIDA Jakarta “Paramita Jaya” dan Dinas Kebudayaan Jakarta, surat
kepengurusan dan sertifikasi edukator museum, pembuatan selempang khusus
penugasan, pembuatan podcast tentang pengetahuan museum hingga pelaksanaan
kegiatan keliling museum.
Satu per satu perwakilan dari
AMIDA Jakarta “Paramita Jaya” memberi masukan dan arahan atas usulan program
kerja yang telah dipresentasikan. Mulai dari Bapak Yiyok Herlambang (Ketua Umum
AMIDA Jakarta), Bapak Adang Suryana (Wakil Ketua II) dan seterusnya sampai
gilirannya adalah saya dan rekan saya sesama Duta Museum DKI Jakarta 2019,
Khalifah Sholihah (Bidang Organisasi dan Keanggotaan). Masing-masing dari kami
mengupas dan memberi masukan yang cukup kritis terhadap hasil penyampaian
usulan program kerja tadi. Namun pada intinya, masukan dan arahan yang
diberikan oleh kami tertuju pada bagaimana agar program kerja yang dibuat agar ditata,
ditinjau dan dievaluasi kembali. Dengan segenap kemampuan dari personil yang
ada, Ikatan Duta Museum Jakarta 2023 - 2024 diharapkan untuk dapat melakukan
berbagai program kerja yang lebih konkrit dan mudah.
Khusus dari saya dan Mas Ardhi
Nugraha yang mewakili Bidang Hubungan Masyarakat AMIDA Jakarta “Paramita Jaya”,
kami sama-sama menyepakati bahwa perlu adanya semacam riset kecil tentang koleksi
yang harus dikuasai dengan baik oleh Duta Museum Jakarta. Dalam konteks sebagai
seorang duta, adakalanya Duta Museum Jakarta tidak perlu menunggu inisiatif
kurator untuk melakukannya. Tentunya ini tidak sama seperti melakukan riset
pada umumnya, dengan kata lain seorang Duta Museum hanya perlu melengkapi apa
saja yang kurang dari keterangan dalam koleksi dan mengomunikasikanya dengan
kurator yang bertugas dalam pengelolaan teknis di museum tempat melakukan
magang. Mencari dan melengkapi fakta unik sehingga tidak akan membosankan
ketika Duta Museum Jakarta melaksanakan tugasnya di bidang edukator.
Saya pribadi menyampaikan agar
para Duta Museum Jakarta 2023 ini tetap melakukan sesuatu yang sederhana tanpa
perlu mengambil patokan yang bisa saja melampaui kemampuan mereka. Sebagai
penerus, mereka perlu menghargai dan mengapresiasi setiap detail kecil progres
kinerja mereka sendiri. Sebagai pendahulu mereka, saya yang pernah berada di
posisi yang sama merasa ikut memikul tanggung jawab untuk mengawasi,
mengarahkan dan membimbing langkah-langkah mereka tanpa kesan menggurui.
Setelah menyampaikan berbagai
masukan untuk evaluasi untuk usulan program kerja Ikatan Duta Museum Jakarta
periode 2023 - 2024, kami menutup audiensi. Berlanjut dengan menikmati makan
siang dengan aneka varian menu nasi bakar yang telah disediakan. Setelah makan
siang, dengan undangan langsung dari Ibu Mis’ari (Kepala Unit Pengelola Museum
Kebaharian Jakarta dan Sekretaris I AMIDA Jakarta), kami semua berpindah ke
area Menara Syahbandar dan Titik Nol Jakarta yang berada sangat dekat dari
Museum Bahari. Di sana, sambil menikmati kenyamanan dan ketenangan, sajian
minuman kopi dan teh menemani obrolan santai kami sampai menjelang senja.
Komentar
Posting Komentar